It’s True, Semua Bisa Membuat Multimedia Pembelajaran Interaktif (Pengalaman PembaTIK Level III)

 

Tak menyangka, video pembelajaran yang saya rekam menggunakan greenscreen berupa kain ala kadarnya yang ada di rumah, mampu mengantarkan saya ke PembaTIK level III. Bersyukur dan deg-degan berinteraksi di dalam otak saya. Kegiatan Peningkatan Kompetensi Guru dalam Pembelajaran berbasis TIK (PembaTIK) level 3 atau level kreasi Tahun 2021 yang dilaksanakan secara daring pada 7 Mei-23 September 2021 lalu akhirnya menjawab rasa deg-degan saya.

Teknologi digital mungkin lebih akrab dengan peserta didik dibanding dengan kita sebagai pendidik. Tidak bisa dielakkan bahwa generasi peserta didik adalah digital technology native yang artinya kecanggihan teknologi digital tidak akan menjadi isu utama. Lalu bagaimana kita sebaiknya memberikan layanan belajar yang tepat bagi peserta didik? Yuk belajar bersama mengenai penyiapan pembelajaran dengan media berteknologi digital.

Nah, bagaimana kita mempersiapkan diri untuk menjadi guru yang sesuai tuntutan zaman? Menghadapi generasi siswa dengan literasi digital yang kadang melebihi gurunya tentu menjadi tantangan tersendiri bagi seorang guru, bagaimana membawa siswanya untuk beradaptasi terhadap lingkungan pembelajaran yang baru dan berbeda atau sesuai zamannya. Apakah kita siap? Tentu saja, SIAP!

Pemanfaatan teknologi dalam proses pembelajaran sekarang ini tak terelakkan lagi, sebagai elemen yang perlu dihadirkan dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari di sekolah dan cara baru dalam mempelajari pengetahuan dan proses belajar mengajar. Untuk itu dibutuhkan media dan metode yang tepat agar proses pembelajaran dapat sampai kepada siswa secara tepat. Salah satunya pemanfaatan media yang berbasis teknologi yaitu multimedia pembelajaran Interaktif. Kita dapat memanfaatkan Multimedia pembelajaran interaktif untuk membantu kegiatan belajar mengajar. Sebelum memanfaatkan dan membuat sebuah multimedia pembelajaraninteraktif, kita haruslah memahami terlebih dahulu prinsip-prinsip dalam mengembangkan Multimedia pembelajaran interaktif.

Pertama konsep dari multimedia itu sendiri yaitu sebagai konvergensi media yang terdiri dari  berbagai unsur media yaitu teks, foto, video, audio, animasi, grafis/ilustrasi. Yang kedua adalah interaktiftas merupakan kemampuan individu untuk mengontrol informasi dan berpartisipasi secara aktif dalam komunikasi bermedia komputer. Termasuk juga dalam mengontrol waktu yaitu berapa lama informasi dapat muncul, berapa lama waktu untuk menemukan informasi dan waktu yang dibutuhkan untuk berinteraksi dengan pengguna yang lain (Mahmoud & Auoter:2009). Yang ketiga, pembelajaran sebagai  proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber atau media belajar pada suatu lingkungan belajar. Dari uraian tersebut dapat disimpulkan Multimedia pembelajaran interaktif sebagai konvergensi media yang terdiri dari  berbagai unsur media yaitu teks, foto, video, audio, animasi, grafis/ilustrasi yang secara interaktif dimanfaatkan untuk menyampaikan materi pembelajaran.



Komponen yang ada dalam dalam multimedia pembelajaran interaktf adalah sebagai berikut :

a.          Judul

Pilihlah judul yang mudah untuk di ingat oleh siswa.  Judul harus sesuai dengan isi materi. Letak judul biasanya di halaman depan sehingga ketika siswa membuka program MPI maka yang terlihat pertama adalah judul program.

b.          Sasaran

Sebelum mengembangkan sebuah program Multimedia Pembelajaran Interaktif, kita harus mengetahui terlebih dahulu sisapa sasaran program MPI apakah untuk siswa PAUD/SD/SMP/SMA/SMK? Sasaran akan menentukan keseluruhan dari MPI misalnya dari segi layout atau tampilan MPI untuk siswa SD tentu berbeda dengan siswa SMA, materi yang akan disampaikan untuk jenjang SMP tentu berbeda dengan jenjang SMA dan seterusnya.

c.          Tujuan Pembelajaran

Tujuan pembelajaran pada pengembangan MPI untuk mengetahui kompetensi yang harus dikuasai atau hasil belajar yang harus dicapai oleh siswa setelah belajar.

d.          Uraian materi pembelajaran

Pengembangan Multimedia Pembelajaran Interaktif salah satu tujuannya adalah untuk memfasilitasi siswa belajar mandiri tanpa adanya fasilitator, sehingga materi yang disampaikan haruslah komunikatif dan interaktif. Bagaimana uraian materi dalam sebuah Multimedia Interaktif?        

e.          Latihan atau Tes

Merupakan komponen dalam MPI yang bentuknya beragam mulai dari pilihan ganda, esai, klik dan geser, mencocokkan, mengurutkan dan lainnya. Latihan atau tes terletak di bagian akhir dari materi program MPI dan berfungsi untuk mengukur pemahaman siswa dan ketercapaian tujuan pembelajaran. Jangan lupa berikan respon positip pada setiap latihan atau tes yang dikerjakan siswa!

f.           Referensi

Berikan daftar referensi pada setiap materi yang digunakan dalam program MPI.

g.          Nama pembuat/pengembang

Sebagai identitas dari pembuat program MPI terletak pada penutupan program.

Dalam pengembangan Multimedia Pembelajaran Interaktif terdapat beberapa tahapan-tahapan pengembangan yang bertujuan untuk menghasilkan program MPI yang sistematis dan sesuai tujuan pembelajaran.

1.       Menentukan topik materi untuk pengembangan MPI

Dalam menentukan topik materi untuk MPI pilihlah yang sesuai dengan  kebutuhan pembelajaran guru dan siswa. Cukup dengan 2 atau 3 indikator sehingga materi tidak terlalu luas karena MPI yang dikembangkan merupakan learning object atau bagian pembejalaran yang spesifik. Kita dapat menentukan topik dengan terlebih dahulu menyusun peta materi berdasarkan silabus pembelajaran.

2.       Menyusun Garis Besar Isi Media dan Jabaran Materi

Setelah menentukan topik materi yang akan dikembangkan menjadi sebuah MPI langkah selanjutnya adalah menyusun sebuah Garis Besar Isi Media dan Jabaran Materi sebagai panduan dalam menyusun naskah. Dalam GBIM JM sudah tergambarkan secara garis besar apa saja isi dari MPI yang akan dikembangkan nanti misalnya isi teks materi, media pendukung, soal latihan atau tes dan referensi.

3.       Menyiapkan naskah

Setelah menyusun GBIM JM maka kita dapat mengembangkannya menjadi sebuah naskah yang nanti akan digunakan sebagai panduan dalam mengembangkan MPI.

Langkah-langkah membuat multimedia pembelajaran interaktif menggunakan aplikasi Smart Apps Creator

1.       Pengaturan Jenis Device

Hal pertama yang harus diperhatikan adalah Welcome Page. Disini disajikan pilihan jenis device. Apakah aplikasi yang akan dibuat untuk iPad, untuk iPhone, atau untuk Android. Apakah konten media yang akan dibuat secara horizontal, vertikal atau mixed keduanya.

2.       Mengenal Tampilan Workspace Area

Ini adalah Work Area Smart Apps Creator. Canvas putih ini adalah content area. Dibagian atas adalah menu utama beserta tools’nya. Panel sebelah kiri adalah menu navigate. Dan panel sebelah kanan adalah menu property.

3.       Menambahkan Section

Klik kanan pada area Navigate lalu pilih New Section.

4.       Menambahkan Page

Klik kanan pada Section Navigate lalu pilih New Page.

5.       Mengganti Background Image

Target pengguna aplikasi pembelajaran ini adalah siswa. Jadi visual media, menjadi aspek daya tarik yang sangat penting. Ganti background image berwarna putih polos ini, menjadi berwarna agar lebih menarik. Klik kanan pada canvas area. Lalu pilih Insert Background. Cari background image mana yang akan dipergunakan. Lalu klik Open.

6.       Menyimpan Project File

Jangan lupa untuk menyimpan project. Klik kanan ikon Smart Apps Creator yang terdapat dipojok kiri atas lalu pilih Save. Tentukan direktori penyimpanan. Berikan nama fi le’nya. Lalu klik Save.

7.       Memasukkan Teks

Pergi ke menu insert lalu pilih Text. Tentukan jenis Text yang akan dimasukkan. Apakah horizontal Text atau Vertical. Tentukan jenis huruf dan ukurannya. Kemudian atur proporsi dan posisinya. Aplikasi pembelajaran tidak memindahkan isi buku teks. Jadi disarankan tidak terlalu banyak teks yang dimasukkan. Lebih baik ilustrasikan konten dengan menggunakan gambar.

8.       Memasukkan Gambar

Pergi ke menu insert lalu pilih Image. Cari gambar yang akan dipergunakan. Lalu klik Open. Kemudian atur proporsi dan posisinya.

9.       Memasukkan Button

Untuk mengintegrasikan antar section, page atau konten, diperlukan alat navigasi yang disebut sebagai Button. Pergi ke menu insert lalu klik Button. Pilih gambar mana yang akan digunakan sebagai button atau tombol navigasi. Button ini akan difungsikan sebagai tombol navigasi interaksi. Disini dicontohkan memasukkan next button dan previous button. Next button akan difungsikan sebagai tombol navigasi ke page selanjutnya. Sedangkan previous button akan difungsikan untuk tombol navigasi ke page sebelumnya. Ubah nama button pada menu layer untuk mempermudah mengidentifi kasi object.

10.   Memasukkan Background Music

Beberapa orang ada yang merasa lebih fokus belajar, jika ditemani dengan alunan musik. Pergi ke menu Page, lalu klik Background Music. Pilih musik mana yang akan digunakan sebagai background music. Lalu klik Open. Penggunaan background music ini bersifat optional. Jika memang dirasa diperlukan silakan digunakan. Namun jika malah mengganggu konsentrasi dalam mempelajari materi, sebaiknya diabaikan.

11.   Memasukkan Audio

Konten yang dimasukkan kedalam page, sebaiknya dilengkapi juga dengan audio narator. Jadi tidak hanya teks dan gambar. Tapi juga dilengkapi dengan suara narator yang menjelaskan secara deskriptif. Pergi ke menu Insert lalu klik Audio. Pilih file audio, lalu klik Open. Perbedaan antara background music dengan audio adalah diaksesbilitasnya. Audio hanya bisa diplay di page atau section tertentu. Sedangkan background music bisa play di semua section dan page.

12.   Memasukkan Local Video

Selain teks, gambar dan audio, di aplikasi Smart Apps Creator bisa juga memasukkan konten video. Pergi ke menu Insert, klik video lalu pilih Local Video. Pastikan video yang akan dimasukkan dalam format mp4. Tentukan file video yang akan dimasukkan, lalu klik Open.

13.   Memasukkan Video Youtube

Konten video juga bisa menggunakan dari video YouTube. Gunakan video YouTube sebagai apersepsi materi sebelum masuk ke pembahasan utama. Cari video YouTube yang akan dipergunakan. Salin link addressnya. Kemudian pergi ke menu Insert. Masukkan url address video YouTube. Lalu klik Submit. Atur proporsi dan posisinya. Video YouTube ini hanya bisa diplay ketika sudah di build up menjadi aplikasi. Ada kelebihan dan kekurangan dalam menggunakan dua jenis video ini. Jika menggunakan local video, kelebihannya aplikasi bisa diplay secara oine. Tidak perlu koneksi internet. Namun kekurangannya, ukuran aplikasi akan menjadi semakin besar. Tergantung dari durasi dan ukuran video. Sedangkan jika menggunakan video YouTube, kelebihannya ukuran aplikasi tetap ringan. Namun kekurangannya, aplikasi harus online untuk bisa mengakses konten video YouTube. Silakan pertimbangkan dalam penggunaannya.

14.   Menganimasikan Object

Dalam media pembelajaran, aspek visual menjadi hal yang sangat penting. Salah satunya adalah animasi objek. Seleksi object yang akan dianimasikan. Lalu pergi ke menu Animation. Pilih jenis animasi. Atur E ect’nya. Kemudian klik Add. Atur dan sesuaikan pengaturan animasi pada menu Property.

15.   Membuat hotspot

Pergi ke menu Insert, lalu klik Hotspot. Kemudian atur proporsi dan posisinya.

16.   Menginteraksikan Object Berpindah Page

Seleksi object yang akan diinteraksikan. Kemudian pilih pilih fi tur Touch pada menu Interaction. Selanjutnya pilih object yang diseleksikan. Lalu pilih Switch Page. Double click page atau section yang akan dituju. Kemudian klik Submit.

17.   Menginteraksikan Object Counter Nilai

Buat Hotspot untuk jawaban yang benar. Lalu pilih fitur Global Counter pada menu Insert. Atur dan sesuaikan posisi Counter. Langkah selanjutnya seleksi object Hotspot. Pilih fitur Touch pada menu Interaction lalu pilih object Counter. Selanjutnya pilih Increase Counter. Masukkan jumlah nilai yang dikehendaki. Lalu klik Submit.

18.   Buid Up Project Menjadi File Html5

Langkah terakhir adalah build up menjadi fi le Html5. Sebelum di build up, pastikan semuanya sudah fixed. Baik itu kontennya, teks, image, audio, video, animasi, maupun interaksinya. Klik ikon Smart Up Creator di pojok kiri atas, lalu pilih Output. Pilih Html Folder pada menu Html5. Kemudian klik Submit. Selanjutnya tentukan direktori penyimpanan file. Ketik nama file. Lalu klik Save. Proses build up sedang berlangsung. Tunggu beberapa saat hingga proses selesai.

Bagaimana, percayakan kalau kita semua bisa membuat Multimedia Pembelajaran Interaktif? Yuk intip hasil karya saya sebelum saya upload ke konten web sumber belajar, pada tautan berikut:

https://qrmrzc2hnjtl1vdutd2q7w-on.drv.tw/MEDIA_KHAIRUN ATHIYA/



Posting Komentar

0 Komentar